1. Misalkan Anda seorang Supervisor Produksi yang diberikan tanggung jawab terhadap distribusi produk suatu perusahaan. Saluran distribu...
1. Misalkan Anda seorang Supervisor Produksi
yang diberikan tanggung jawab terhadap distribusi produk suatu perusahaan.
Saluran distribusi yang bagaimanakah yang akan Anda pilih? Bagaimana strategi
distribusi yang akan diterapkan? Perlukah penaganan material dilakukan terhadap
produk tersebut?
Jawab :
Saya akan menerapkan Strategi Distribusi
Intensif,
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya. Perlu, agar barang sampai pada tujuannya dan mudah terkendali. Mudah didapat oleh konsumen.
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya. Perlu, agar barang sampai pada tujuannya dan mudah terkendali. Mudah didapat oleh konsumen.
2. Sebutkan dan jelaskan yang dimaksudkan
strategi distribusi dalam perdagangan umumnya.
Jawab :
- Strategi Distribusi adalah Distribusi barang merupakan bagian dari kegiatan perusahaan yang mana pada tahap ini merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk menjual produknya .
- Distribusi Intensif , mendistribusikan produk melalui sebanyak mungkin saluran dan anggota saluran ( grosir atau pengecer).
- Distribusi Eksklusif , Hak eksklusif yang diberikan produsen dalam menjual atau mendistribusikan produk tertentu ke sejumlah grosir atau pengecer yang terbatas dalam wilayah geografis tertentu.
- Distribusi Selektif , melalui grosir dan pengecer terpilih yang memberikan perhatian khusus atas produk tertentu dalam penjualannya , manfaat pajangan , dan lainnya. Biasanya diterapkan pada produk peralatan dan perabotan rumah tangga.
3. Strategi distribusi mana kah yang dapat
digunakan dalam perdagangan untuk memasarkan berbagai macam kebutuhan konsumen
segmen keseluruhan.
Jawab :
Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh
perusahan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam
daerah pasar tertentu. Jadi produsen/ penyedia hanya menjual produknya kepada
satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi eksklusif
ini banyak dipakai :
- Untuk barang-barang special
- Apabila penyalur bersedia membuat persediaan dalam jumlah besar sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya
- Apabila produk yang dijual memerlukan servis sesudah penjualan (pemasangan, reparasi, dsb), misalnya alat pendingin udara (AC), almari es dll.
4. Bagaimana strategi yang akan diterapkan
untuk mengurangi biaya transportasi produk perusahaan? Modal transportasi yang
bagaimanakah yang akan menjadi pilihan dalam penyaluran produksi perusahaan
tersebut?
Jawab :
1) Optimasi Proses Bisnis (Business Process
Optimization)
Mengurangi biaya dengan mendesain ulang
aliran informasi, mulai dari penjualan hingga piutang, dengan tujuan mengurangi
biaya manajemen order. Tanda-tanda yang menunjukkan perlunya optimasi proses
bisnis adalah tingginya biaya manajemen order, tingginya biaya modal,
terlambatnya pembayaran biaya pelayanan, yang akan memberikan pengaruh negatif
keada proses umum dan administratif.
2) Optimasi Direct Effort
Menurunkan biaya variabel dengan
meningkatkan aktifitas value-added (dengan menurunkan / menghilangkan aktifitas
non-value-added) dengan menurunkan aktifitas menunggu, rework, transportasi,
persiapan (seperti misalnya retooling), dan aspek-aspek administratif yang
berkaitan dengan karyawan di lini produksi. Optimasi harus dilakukan jika terlihat
tanda-tanda seperti tingginya biaya tenaga kerja produksi, tingginya angka
ketidak-hadiran (absensi) karyawan, tingginya biaya penanganan inventori,
rendahnya kualitas, jumlah shift yang banyak, banyaknya waktu lembur, pelayanan
pelanggan yang buruk, cycle time yang buruk, yang akan memberikan dampak
negatif kepada Harga Pokok Penjualan (HPP).
3) Utilisasi Tools dan Peralatan Non-Modal
Menurunkan biaya variabel dengan memastikan
jumlah tools yang tersedia tepat seperti yang dibutuhkan, dan telah terutilisasi
dengan layak (juga disimpan dan dipelihara dengan layak). Hal ini perlu
dilakukan jika perusahaan terus membeli peralatan dasar beberapa kali,
panjangnya waktu tunggu dalam produksi, area kerja dan peralatan tidak
terorganisir dengan baik, yang akan memberikan efek negatif kepada HPP.
4) Optimasi Proses General dan
Administratif secara Tidak Langsung
Mengurangi biaya variabel langsung
per-kepala dengan menjalankan proses dan prosedur dalam organisasi. Hal ini
perlu dilakukan jika ditemukan indikasi berupa tingginya rasio pekerja langsung
hingga tak langsung, yang secara negatif akan mempengaruhi biaya tenaga kerja
dari sisi umum dan administratif.
5) Optimasi Logistik
Menurunkan biaya variabel langsung dengan
fokus kepada cara-cara mengemas produk, dimana produk akan disimpan, kapan
proses memerlukan jeda istirahat, dan dimana membuang sampah sisa pengemasan
produk. Optimasi logistik perlu dilakukan jika ada simptom berupa tingginya
biaya pengemasan, proses pengemasan kurang terorganisir dengan baik, proses
memakan waktu lama, tingginya waste, dan rendahnya utilisasi ruang dalam rak
penyimpanan. Hal ini akan mempengaruhi HPP secara negatif.
6) Optimasi Mesin
Menurunkan biaya variabel langsung dan tak
langsung dengan cara mengoptimasi penggunaan setiap mesin dan jadwal
perawatannya. Optimasi ini perlu dilakukan jika ditemukan gejala berupa biaya
maintenance yang tinggi, mesin sering mengalami downtime, biaya mekanik dan
perbaikan tinggi, adanya terlalu banyak staf mekanik, yang akan mempengaruhi
aspek umum, administratif, dan HPP.
7) Optimasi Network/Industrial Footprint
Menurunkan fixed cost dengan mengurangi
fasilitas yang berlebih, sambil memelihara fulfillment dan kualitas pelayanan
pelanggan dengan mempertimbangkan faktor-faktor biaya logistik, tenaga kerja,
regulasi, infrastruktur, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan jaringan. Hal
ini perlu dilakukan jika ada biaya berlebihan pada sewa dan cost per unit, yang
akan berefek negatif pada proses umum dan administratif, serta HPP.
8) Optimasi Manajemen Produk
Mengurangi biaya variabel tak langsung
dengan mengembangkan/memperjelas instruksi penggunaan produk. Hal ini harus
dilakukan jika perusahaan terkena biaya garansi yang tinggi, banyaknya komplain
dari pelanggan, banyaknya produk akhir yang gagal/cacat, tingginya rework dan
scrap, yang akan mempengaruhi besarna biaya umum dan administratif.
9) Optimasi Produksi
Mengurangi biaya dengan cara memperpendek
cycle-time dengan mempelajari aliran material dan informasi. Hal tersebut
dilakukan dengan cara mengoptimasi layout, menjalankan strategi otomatisasi,
dan pengaturan area kerja/area produksi. Optimasi produksi perlu dilakukan jika
perusahaan harus membayar biaya gudang dan bahan mentah yang tinggi,
work-in-process tinggi, tingginya scrap, rendahnya produktifitas, rendahnya
kualitas, cycle time yang kurang efektif, yang akan membawa dampak negatif
terhadap HPP.
10) Manajemen Supply Chain
Mengurangi biaya variabel langsung dengan
mengembangkan struktur Just-in-time yang terfokus pada perencanaan on demand,
sambil memperhitungkan resiko. Gejalanya termasuk tingginya biaya
gudang/penyimpanan produk jadi, area penyimpanan dan area kerja berantakan.
11) Optimasi Manajemen Supply Chain
Mengurangi biaya langsung dan tak langsung dengan meletakkan fokus
kepada aspek finansial, material, dan
aliran informasi dalam melakukan perencanaan/penjadwalan. Hal ini perlu
dilakukan jika ada biaya pembelian bahan mentah yang tinggi, biaya manajemen
inventori yang tinggi, pabrik, gudang, dan area yang tidak terorganisir dengan
baik, inventori berlebih di akhir tahun.
12) Manajemen Transportasi
Mengurangi biaya variabel langsung dengan
mengoptimasi ukuran lot pengiriman, mengkonsolidasikan pengiriman, dan
meningkatkan efisiensi pengangkutan. Perlu dilakukan jika perusahaan menanggung
biaya transportasi (inbound dan outbound) yang tinggi, biaya modal per unit
tinggi.
5. Datanglah ke supermarket , contoh :
Jogja,Hypermart,dan lain-lain. Lihatlah produk-produk yang menjadi pajangan
supermarket. Menurut Anda bagaimana sebaiknya saluran dan strategi distribusi
yang akan dijalankan sehingga dapat meminimalisasi biaya perusahaan?
Jawab :
Tenaga kerja
Untuk menekan biaya, maka kita harus
mengupayakan agar tenaga kerja kita mampu bekerja dengan produktifitas
semaksimal mungkin. Sebaiknya, tentukan target kerja yang harus dicapai setiap
karyawan agar mereka bisa bekerja semaksimal mungkin di bidangnya
masing-masing.
Peralatan
Pembelian dan penggunaan peralatan harus
sesuai prosedur agar peralatan tersebut memiliki usia pakai seperti yang telah
direncanakan para pemilik perusahaan. Jika peralatan yang dibeli kualitasnya di bawah rata-rata
dan dipergunakan dengan cara yang tidak semestinya, pastinya akan menimbulkan
biaya perawatan yang tidak sedikit. Untuk itu sebelum membeli dan menggunakan
peralatan-peralatan, perhitungkan dengan matang agar tak ada biaya tambahan
yang harus Anda keluarkan.
Biaya operasional dan overhead
Selalu mencari terobosan/ cara baru agar
operasional perusahaan bisa berjalan lebih efisien. Contohnya seperti
mengusahakan untuk mencari cara efektif untuk meminimalisir biaya operasional.
Demikian beberapa cara untuk menghemat
biaya produksi, sehingga keuntungan bisa lebih dimaksimalkan.
6. Strategi distribusi yang bagaimanakah yang
dapat digunakan untuk dapat menjangkau distribusi barang sampai ke pelosok-pelosok
daerah,Jelaskan pendapat saudara.
Jawab :
Upaya untuk mewujudkan kemandirian ekonomi
Jawa Tengah membutuhkan dukungan dari segenap elemen masyarakat. Salah satu
elemen penting untuk mendukung upaya tersebut adalah peran nyata dari koperasi.
Keberadan koperasi memiliki prospek yang bagus sebagai penggerak ekonomi rakyat
karena kekhasan dari koperasi yang tidak dimiliki oleh lembaga ekonomi lain.
Koperasi sangat sesuai dengan asas ekonomi yang diinginkan oleh "bapak
bangsa" kita untuk mengantar perekonomian Indonesia menuju pada suatu
kemakmuran. Semboyan "makmur dalam kebersamaan dan bersama dalam
kemakmuran" bisa diwujudkan dalam wadah koperasi. Dengan asas usaha dari,
oleh dan untuk anggota, koperasi telah memposisikan diri sebagai mitra sejajar
dalam berusaha.
7. Sebutkan dan jelaskan faktor apa sajakah
menurut saudara dapat memengaruhi distribusi suatu barang.
Jawab :
a.
Informasi
Pengumpulan dan penyebaran informasi riset
pemasaran.
b.
Promosi
Pengembangan dan penyebaran komuaikasi yang
persuasif mengenai pemasaran.
c.
Pemasaran
Komurtikasi saluran kebelakang mengenai
minat pembeli.
d.
Pembiayaan
Permintaan dan penyebaran dana uatuk
meautup biaya dari saluran pemasaran tersebut.
e.
Pengambilaa resiko
Perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan
pekerjaan luran pemasaran.
f.
Posesi fisik
Peayimpanan barang dan penjualan barang
secara fisik dari bahan mentah sampai ke konsumen akhir.
g.
Pembayaran
Pembeli membayar faktur mereka lewat bank
atau lembaga keuangan lainnya kepada penjual atas produk atau jasa yang telah
diberikan.
h.
Kepemilikan
Kepindahan keperrtilikan dari satu lembaga
ke lembaga lain akibat dari adanya pemasaran
8. Buatkan sebuah model sederhana terkait
distribusi yang memengaruhi suatu barang.
Jawab :
MODEL SEDERHANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KONSUMEN
Proses pengambilan keputusan dapat
dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun memiliki hubungan satu sama
lain diantaranya:
1) Tahap Input
Merupakan tahap yang mempengaruhi
pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber
informasi utama, yaitu:
Usaha pemasaran perusahaan (produk itu
sendiri, harganya, promosi dan dimana ia dijual),
Pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen
(keluarga, teman-teman, tetangga, sumber informal). Hal ini merupakan input
yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka
menggunakan apa yang mereka beli.
2) Tahap Proses
Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara
konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada
setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi
pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian,
dan evaluasi terhadap berbagai alternative.
3) Tahap Output
Merupakan pengambilan konsumen terdiri dari
dua macam kegiatan setelah pengambilan keputusan yang berhubungan erat dengan
perilaku membeli dan evaluasi setelah membeli. Percobaan merupakan tahap
penyelidikan pada perilaku pembelian, yakni konsumen menilai produk melalui
pemakaian langsung pembelian ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk.
9. Faktor-faktor internal apa sajakah yang
harus dipersiapkan dalam sistem distribusi barang.
Jawab
:
a. Sifat Barang
Sifat barang itu sendiri dapat dipakai
sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan seluruh distribusi yang harus
ditempuh. Sifat barang ini dapat berupa cepat tidaknya barang tersebut
mengalami kerusakan atau yang dapat
mempengaruhi turunnya nilai barang
berpengaruh dalam penentuan rantai distribusi.
b. Sifat Pembayarannya
Dalam pemasaran barang, ada barang-barang
tertentu yang memerlukan penyebaran seluas-luasnya baik secara vertikal maupun
horizontal. Biasanya barang-barang tersebut merupakan kebutuhan umum, harga
perunit rendah serta pembelian dari setiap konsumen relatif kecil.
c. Biaya
Secara umum, mata rantai saluran distribusi
yang terlalu panjang akan menimbulkan biaya yang lebih besar dan mendorong
harga jual yang tinggi dan selanjutnya dapat menggangu kelancaran penjualan
barang-barang tersebut. Hal ini dapat dimaklumi sebab setiap mata rantai
menginginkan keuntungan yang layak sebagai imbalan dari kegiatan mereka.
Untuk menekan harga penjualan maka
perusahaan harus rela untuk mendapatkan keuntungan yang tipis atau mengusahakan
agar komisi dari mata rantai tersebut menjadi lebih kecil
d. Modal
Sifat suatu barang terutama barang-barang
industri harus dapat mendorong agar barang tersebut dapat diterima oleh
konsumen atau lembaga industri. Salah satu caranya adalah menjual barang-barang
tersebut secara konsinyasi atau piutang dalam tempo tertentu. Hal ini
memerlukan dana yang tidak kecil. Kalau kita menggunakan grosir atau agen
mungkin masalah modal sebagaimana kalau kita menjual langsung kepada pengecer.
e. Tingkat Keuntungan
Persaingan yang makin tajam dapat mendorong
penjualan menjadi rendah. Dalam keadaan demikian tingkat keuntungan dari
perusahaan menjadi lebih rendah. Apabila perusahaan menggunakan mata rantai
saluran distribusi yang sangat panjang, dapat menyebabkan harga ke konsumen
menjadi lebih tinggi, dan ini menggangu penjualan barang tersebut. Perusahaan
yang kebetulan tingkat keuntungannya lebih tinggi akan lebih loss dalam
menentukan saluran distribusinya, sebab walaupun perusahaan menetapkan mata
rantai saluran distribusi yang panjang, tetapi karena keuntungan masih cukup
tinggi, maka harga sampai ke konsumen masih dapat bersaing.
Pendapat diatas menekankan perlunya suatu
analisis atas faktor-faktor yang menyangkut masalah fungsi-fungsi marketing,
jenis-jenis barang serta keinginan konsumen, kemudian baru dapat menentukan
pilihannya terhadap saluran distribusi yang dianggap.
10. Apakah dalam sistem distribusi saudara
dapat menciptakan pasar baru , bagaimanakah caranya sehingga hal tersebut bisa
tercapai.
Jawab :
Ya, bisa karena telah melalui survey
terlebih dahulu. Sesuai kebutuhan di suatu tempat maka benda yang disebarpun
akan tepat di pasaran dan sangat dibutuhkan.
Caranya adalah mengatur managemen sebaik mungkin
agar tidak ada kecurangan didalamnya.
COMMENTS